Disdalduk-KB Enrekang Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW, Dirangkaikan Dengan Rapat Bulanan

Uncategorized

Hikmah Maulid Nabi Muhammad SAW oleh Ustaz Abdul Malik.

Disdalduk-KB Enrekang peringati Maulid Nabi Muhammad SAW, kegiatan ini diikuti oleh seluruh ASN dan non ASN yang ada di OPD dan Balai kecamatan.

Dalam sambutannya, Kepala Disdalduk-KB Kab. Enrekang Darmiati Siampa, S. Pd, M. Pd mengatakan, Terkait dengan kegiatan hari ini, kita berkeinginan untuk melaksanakan kegiatan kita, program kita, untuk mengevaluasi, tetapi kita dahului dengan bagaimana kita memperingati hari kelahiran orang yang menjadi suri tauladan kita, yaitu Nabi Muhammad SAW, dengan harapan bahwa dengan adanya kita memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, makin meneguhkan kasih sayang kita kepada beliau, dan mudah-mudahan kita semua nanti senantiasa mendapatkan safaat darinya. Kemudian kita ingin bagaimana dengan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, kita makin memiliki komitmen tinggi dalam melaksanakan aktifitas kita sehari-hari sebagai ASN dan non ASN. Nabi Muhammad SAW, mengajarkan kita bagaimana untuk berdisiplin, bagaimana untuk tidak putus asa, bagaimana untuk berjuang,  sehingga apa yg menjadi Tupoksi kita bisa kita jalankan, dengan sebaik-baiknya, sehingga target-target kita utamanya yang terkait dengan Tupoksi kita dibidang kependudukan dapat tercapai yaitu mewujudkan keluarga-keluarga yg berkualitas, dan ujung-ujungnya meningkatkan kualitas SDM secara umumnya.

Sementara ustaz Abdul Malik dalam membawakan hikmah Maulid Nabi Muhammad SAW mengatakan bahwa, ada satu amalan sunnah, yang harus kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari yang merupakan  sifat Nabi. Lebih lanjut, ustaz Abdul Malik menjelaskan amalan sunnah tersebut. Yang pertama sifat siddiq, yaitu jujur. Jujur dalam bekerja, jujur dalam rumah tangga. Kenapa, Nabi sampaikan, tetapkanlah kejujuran, karena kejujuran itu mengantarkan kepada kebaikan. Kebaikan itu, akan mengantarkan kita kepada surga, yg telah Allah janjikan. Bapak ibu harus jujur, ketika turun ke lapangan, harus menyampaikan, jujur. Jangan kita melakukan kedustaan, jangan kita melakukan kebohongan, jangan kita memanipulasi, jangan kita merekayasa, jangan kita mark up. Kenapa, Nabi Muhammad SAW mengatakan hindarilah dusta, hindarilah kebohongan, hindarilah manipulasi, hindarilah rekayasa, karena itu mengantar kepada kejahatan, kejahatan itu akan mengantar kepada neraka yg Allah telah siapkan. Oleh karena itu, sekali lagi, siddiq ini harus kita terapkan didalam kehidupan kita sehari-hari.
Yang kedua, sifat amanah. Yang artinya dapat dipercaya. Itulah yg harus kita tumbuh kembangkan. Kita diberikan tugas, kita diberikan amanah, harus bertanggung jawab terhadap tugas yg diberikan oleh pimpinan. Karena itu, akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah SWT. Semua yang kita bawa, semua yang kita emban, itu akan dimintai pertanggungjawaban. Ucapan kita, janji kita, pasti diminta pertanggungjawaban. Hati-hati, kita diatas dunia, berjanji sama orang, kita diatas dunia bertransaksi dengan orang, lalu kita lupa. Maka janji, amanah yang telah kita sampaikan, akan diperlihatkan oleh Allah, nanti ketika kita diyaumil kiyamah. Kita nanti diperlihatkan dokumentasi oleh Allah SWT. Oleh karena itu, mari kita tumbuh kembangkan sifat amanah.
Yang ketiga sifat adalah tabliq (menyampaikan), kita sampaikan kebenaran, ketika kita turun di lapangan, sampaikan kebenaran. Sampaikanlah yang benar, walaupun pahit. Kalo itu yang benar, itu yang harus kita sampaikan. Kita sampaikan kepada masyarakat sesuai dengan fakta. Kita sampaikan kepada masyarakat, sesuai dengan data. Kita sampaikan kepada masyarakat, sesuai sumber yang benar. Kenapa, itu semua nanti dimintai pertanggungjawaban oleh Allah SWT.
Yang keempat, sifat fatanah, yang artinya cerdas. Orang yang pintar kalau tidak memiliki ahlak yang baik, tidak ada gunanya. Nabi Muhammad SAW diutus oleh Allah, untuk memperbaiki ahklak daripada manusia. Orang cerdas, itu sudah pasti pintar, tapi orang pintar, belum tentu cerdas. Untuk para PKB, PLKB di lapangan dalam melakukan penyuluhan sampaikanlah sesuai dengan kondisi dan budaya masyarakat setempat. Lihat situasi di dalam masyarakat.
Mari kita andalkan selalu itu fatanah, dalam diri kita. Karena itulah yang Nabi selalu ajarkan kepada kita. Kalau kita siddiq, kalau kita amanah, kalau kita tabliq, kalau kita fatanah, Insya Allah semua aktivitas kita , mulai berangkat dari rumah, sampai kantor, turun ke lapangan, kembali ke kantor, sampai pulang ke rumah akan dinilai ibadah oleh Allah SWT, tutup ustaz Abdul Malik.

(Muhammad Jufriadi, S. AP : Staf Disdalduk-KB Enrekang)

Leave a Reply

Your email address will not be published.